Bahas Isu-isu Strategis, FKUB Rapat Bersama Walikota 

FKUB, Lubuklinggau (2/11)- Bertempat di Ruang Moneng Sepati kantor walikota Lubuklinggau, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Lubuklinggau mengadakan rapat tim terpadu terkait  Penanganan Konflik Sosial, isu-isu strategis yang ada di Indonesia termasuk akan adanya Aksi 4 November 2016 serta koordinasi seluruh Forum mitra pemerintah.

Rapat yang langsung dipimpin oleh Walikota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe (Nanan) tersebut dihadiri oleh seluruh anggota FKUB, Kapolres Lubuklinggau, Dandim 0406, SKPD, Forum mitra pemerintah lain seperti FKDM, Lembaga Adat dan Forum lainnya.

Walikota Lubuklinggau menegaskan akan artinya kebersamaan di dalam kebhinekaan dalam mewujudkan Lubuklinggau yang Madani. Dan di Kota Lubuklinggau dirinya berkeyakinan bahwa masyarakat mampu menjaga itu.

“Masyarakat Kota Lubuklinggau mampu menjaga keamanan dan ketertiban yang sudah mengarah kepada masyarakat Madani.”, Ungkap Nanan saat memberikan pengarahan dalam rapat.

Dijelaskan nya bahwa Lubuklinggau baru saja melaksanakan hajatan besar dalam rangka Hari Ulang Tahun Kota Lubuklinggau, dan tidak terlihat dan terdengar ada tindakan-tindakan kriminal dan kerusuhan saat di selenggarakan berbagai acara kegiatan perayaan. Bahkan masyarakat Kota Lubuklinggau terlihat kompak dalam memeriahkan pesta HUT Kota tersebut.

Terkait isu Aksi 4 November 2016 di Jakarta dan daerah-daerah lain, Kapolres Lubuklinggau, Hajat Mabrur Bujangga menyampaikan bahwa sampai saat ini belum ada laporan dan permohonan ijin akan ada aksi serupa di Kota Lubuklinggau.

” Polres Lubuklinggau belum menerima permohonan ijin Aksi 4 November, tapi memang berdasarkan laporan ada rencana beberapa ormas yang akan menyampaikan aspirasi nya. Dan itu dipersilahkan sejauh tidak mengganggu ketertiban dan bersifat destruktif”, Jelasnya.

Di samping itu pihak polres saat ini juga mulai menggiatkan lagi program Siskamling di 72 Kelurahan di Kota Lubuklinggau dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban karena dalam menjaga itu sangat diperlukan partisipasi masyarakat.

Ketua FKUB, Drs Ismuridjal Umar mengatakan bahwa kita menyadari banyak adanya perbedaan paham dan cara pandang di negara Indonesia. Dan kemajemukan itu melahirkan perbedaan. Oleh sebab itu adanya perbedaan bukan berarti perpecahan, namun bagaimana kita mengelola perbedaan itu menjadi baik sehingga perbedaan itu menjadi sebuah Kekuatan.

“Perbedaan dalam Kontestasi Politik adalah wajar dan itu merupakan pendewasaan Demokrasi, terkait 4 November silahkan pihak berwenang beri ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya”, Tegas Ketua FKUB ini. (red)

About The Author

Recommended For You

About the Author: redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *