FKUB Lubuklinggau Ikut Konferensi Nasional Ke-V Tahun 2019 di Makasar

FKUB, Makassar – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Lubuklinggau Drs Ismuridjal Umar dan Sekretaris Rudy Setiyono mengikuti Konferensi Nasional ke-V Tahun 2019 di Makasar, Sabtu (2/3).

Ismu mengatakan Tema Konferensi Nasional Tahun 2019 adalah memantapkan Kerukunan dalam Kebhinekaan untuk Pemilu Yang Aman, Damai Dan Bermartabat. Menyambut Pemilu 2019 serta pelaksanaannya dari tanggal 1-3 Maret 2019. Kita harus mensukseskan dan memperlihatkan serta membuktikan Indonesia tetap rukun dan Damai sampai kapanpun. FKUB Menjadi Garda terdepan untuk menjaga kerukunan dan kedamaian di Indonesia.

“Mari kita menjadi contoh bagaimana kesetiaan kita kepada Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Ismu.

Ismu menjelaskan sebesar apapun perbedaan kita jangan sampai mengoyak nilai nilai kemanusian, nilai nilai persatuan dan kesatuan bangsa. FKUB juga selalu mengedepankan persatuan walau berbeda pendapat, tidak ada kepentingan Politik, pribadi dan golongan akan tetapi harus lebih mengutamakan kepentingan bangsa.

Foto Bersama Ketua Asosiasi FKUB Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet dan Sekretaris Asosiasi FKUB KH. Maratua Simanjuntak

Sementara dalam sambutannya Menteri Agama Lukman Hakim Saefudi mengatakan kita semua berupaya dan mampu merawat Indonesia, Indonesia dikenal sebagai bangsa yang sangat religious/agamis. FKUB adalah salah satu perangkat Pemerintah Daerah, oleh karena itu kami berupaya seoptimal mungkin menyampaikan untuk menitipkan FKUB kepada kepala-kepala daerah. Untuk meningkat tugas dan fungsi FKUB, makan kita akan menyiapkan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres).

“Selain APBN tentu ada alokasi khusus dari APBD, melalui Perpres nanti kita harapkan anggaran untuk FKUB bisa dialokasikan,” ujarnya.

Selanjutnya, untuk jangka pendek, FKUB haruslah perbanyak silaturahmi dengan Kepala Daerah, untuk meyakinkan keberadaan FKUB bahwa begitu sangatlah penting. Karena peran FKUB sebagai Garda terdepan untuk menjaga Kerukunan Umat Beragama di wilayahnya. Agama Saat ini mengalami distrupsi, penyimpangan dan penyalah gunaan terhadap Agama, Kita merasakan, justru atas nama Agama menyebarkan Kebencian antar sesama Manusia. Kami dari Kementerian Agama selalu menyampaikan konsep moderasi beragama, beragama secara moderat. Karena agama itu pasti moderat, agama tidak mengenal musuh, agama selalu mengayomi sesama manusia, dan memanusiakan manusia.

“Dalam konteks Indonesia, menjalankan ajaran agama hakekatnya adalah menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelasnya.

Sementara Ketua Asosiasi FKUB Indonesia Ida Pangelingsir Putra Sukahet mengatakan permohonan kami dari FKUB, sampai saat ini fasilitas sangat jomplang sekali, ada yang bagus dan ada yang tidak diperhatikan sama sekali. Kami mohon kepada Bapak Menteri meningkatkan status PBM menjadi Undang-undang atau Peraturan Presiden.

“Harapan kami Asosiasi FKUB se Indonesia, Pendanaan dari APBN dan Pemerintah Daerah dapat terus mendukung sesuai kebutuhan didaerah masing-masing,” ujarnya. (red)

About The Author

Recommended For You

About the Author: redaksi